JAKARTA, (PMII.ID) - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) bekerjasama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menggelar Seminar 4 Pilar Kebangsaan di sekretariat PB PMII, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2024) malam.
Kegiatan ini digelar sebagai upaya memperkuat implementasi UU No 17 tahun 2014 tentang DPR, DPD, DPRD dan MPR. Kegiatan ini juga dilaksanakan bersamaan dengan Peringatan Hari Lahir (Harlah) PMII yang ke-64 tahun.
Sebagai organisasi mahasiswa, PMII telah banyak berkontribusi dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara melalui penanaman ideologi pancasila Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri atau biasa disapa Gus Abe, mengatakan, pilar kebangsaan telah menjadi belief system yang bisa menjamin terciptanya ketertiban, kenyamanan, keamanan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat. PMII, kata Gus Abe, siap menjaga Indonesia dari berbagai ancaman, termasuk ancaman ideologi.
“Melalui kegiatan ini, PMII berkomitmen untuk menjaga Indonesia dari berbagai macam ancaman yang ada,” katanya.
Lebih lanjut, Alumnus Universitas Duisberg Essen Jerman ini menegaskan bahwa PMII yang telah berusia 64 tahun, adalah organisasi yang lahir di era orde lama, didik sekaligus dibesarkan di orde baru, menjadi dewasa di era reformasi dan saat ini PMII menghadapi tantangan di era disrupsi.
Oleh sebab itu, PMII tidak bisa diragukan lagi dalam upayanya menjaga Indonesia dari segala ancaman tersebut.
“Selamat Hari lahir PMII ke 64, kita dilahirkan di orde lama, dibesarkan dan didik di orde baru kemudian menjadi dewasa di era reformasi. Sekarang kita menghadapi tantangan di era disrupsi,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Harlah PMII ke-64 tahun, Abdurrahman Hamas Nahdly mengatakan, di usia PMII yang matang tepatnya di kepemimpinan Gus Abe, PMII banyak melakukan penanaman ideologi tentang 4 pilar kebangsaan. Misalnya soal pilar kebangsaan pertama, yakni Pancasila. PMII aktif menggelar diskusi dan telaah buku-buku tentang Pancasila.
“Kenapa ini dilakukan? karena bagi kami pilar kebangsaan yang pertama sebagai penyokong kekokohan negara dan bangsa Indonesia. Penempatan Pancasila pada posisi pertama tidak lain karena kandungan lima sila yang merupakan bentuk sistem kepercayaan atau belief system Indonesia,” ucap Hamas.
Kegiatan Harlah PMII ke-64 dihadiri oleh Ketua Umum PB PMII masa khidmat 1991-1994 KH Ali Masykur Musa, Ketua Umum PB PMII masa khidmat 1994-1997 sekaligus Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PB PMII masa khidmat 2003-2005 Abdul Malik Haramain dan Ketua Umum PB PMII masa khidmat 2008-2011 Rodli Kaelani.
Kemudian, Ketua Umum PB PMII masa khidmat 2011-2014 Addin Jauharudin, Ketua Umum PB PMII masa khidmat 2017-2021 Agus Mulyono Herlambang, Ketua Umum PB PMII masa khidmat 2021-2024 Muhammad Abullah Syukri, Ketua Umum KOPRI PB PMII masa khidmat 2011-2014 Irma, Ketua Umum KOPRI PB PMII 2021-2024 Maya Muizatul Lutfillah, para pengurus harian PB PMII, para pengurus biro PB PMII dan ratusan anggota dan kader dari seluruh Indonesia.
Diketahui, PMII adalah organisasi kaderisasi kemahasiswaan yang lahir di Surabaya pada tanggal 17 April 1960. Di usianya yang cukup matang, PMII telah memberikan kontribusi nyata untuk bangsa dan negara melalui pendidikan kepada kader dan anggotanya yang ada di hampir seluruh kampus di Indonesia.
2 Comments