Surakarta, PMII.ID-Dalam rangka menyongsong era Society 5.0, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyelenggarkan seminar pendidikan dengan tema transformasi pendidikan menuju era society 5.0, bertempat di Gedung Universitas Islam Negeri Raden Mas Said, pada senin(19/6/2023). Acara ini di ikuti oleh Mahasiswa Sebanyak 500 orang sebagai rangkaian dari kegiatan Harlah PMII ke 63 tahun.
Seminar dibuka oleh Perwakilan Rektorat kampus UIN Surakarta, Prof. Toto Suharto sebagai wakil dari jajaran rektorat yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya ia mengingatkan tentang pentingya mempersiapkan diri menghadapi era society 5.0.
“Pada masa society 5.0, semua berpusat pada individu manusia dengan mengintegrasikan ruang fisik dan ruang maya” tegas Prof Toto.
DIlanjutkan dengan Sambutan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag Yaitu di Era Society 5.0. kita harus cekatan dan lugas untuk memanfaatkan kemajuan tekhnologi karena bisa mempermudah pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Seminar ini menampilkan tiga pembicara Nasional. Toto Suharto sebagi narasumber pertama, menyampaikan materi bertajuk eksistensi pendidikan tinggi keagamaan di era society 5.0. Beliau mengawali pembahasanya bermula pada kegelisaan orang Jepang akan semakin mengurangnya working age population imbas dari tren penurunan jumlah kelahiran di Jepang. Selain itu beliau juga menjabarkan bahwa memasuki society 5.0, untuk menjaga eksistensi PTK, desain kurikulum PTK harus mengintegrasikan antara manusia, tekologi, dan data.
Pada penyampain oleh narasumber ke dua Hengki Tornadi, S.St., M.H. ia menekankan pentingnya membangun scientific literary bagi mahasiswa.
“Hal ini penting mengingat era 5.0 integrasi teknologi yang masif, maka bagi calon pendidik perlu untuk berhubungan dengan sians dan teknologi sebgai pemecahan masalah sehari hari” papar Beliau
Disampaikan juga bahwa dengan adanya scientific literary diharapkan mampu menjaga eksistensi sebagi manusia sehingga tidak tergantikan dengan teknologi.
Seminar ini ditutup dengan pemaparan dari narasumber ketiga Eko Sulistiyo. Ia memaparkan akan tantangan masa depan yang banyak menggunakan teknologi.
“Sebagai contoh tantangan masa depan dalam moda transportasi. Akan ada transformasi dari kendaraaan berbahan bakar minyak bumi menuju kendaraan bertenaga listrik yang dirasa lebih ramah lingkungan, yang mana hal ini sesuai dengan visi society 5.0” papar Eko.