Gus Muhaimin Beri Penguatan ke Aktivis Cipayung: Dari Joging GBK hingga Diskusi Regenerasi Kepemimpinan

Jakarta, 30 Juli 2025 – Suasana pagi di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, (30/7) menjadi saksi pertemuan inspiratif dan kolaboratif antara Menko PMK Muhaimin Iskandar dengan para Ketua Umum organisasi kemahasiswaan tergabung dalam kelompok Cipayung. Lebih dari sekadar olahraga pagi, momentum yang dimulai dengan joging ringan ini berlanjut menjadi diskusi sarat makna dan sarapan bersama, menyepakati pentingnya produktivitas dan fokus pembangunan SDM berbasis kaderisasi untuk menjawab tantangan zaman yang berubah cepat.

Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Gus Muhaimin dan merupakan mantan Ketua Umum organisasi Cipayung, memanfaatkan suasana informal pagi itu untuk berbagi pengalaman dan insight berharga.

“Pagi ini bukan hanya tentang menjaga kebugaran, tapi juga tentang menjaga semangat dan menyelaraskan visi pergerakan kita di tengah turbulensi perubahan yang serba tidak menentu,” ujar Gus Muhaimin membuka percakapan usai sesi olahraga, dihadiri para ketua umum organisasi Cipayung. Ia menekankan, dinamika global dan nasional yang bergerak sangat cepat menuntut respons yang lebih adaptif, kreatif, dan solutif dari kalangan aktivis mahasiswa.

Pertemuan yang hangat dan penuh keakraban ini dihadiri oleh pimpinan puncak organisasi Cipayung generasi saat ini: Bagas Kurniawan (Ketum HMI), Prima Surbakti (Ketum GMKI), Muhammad Asrul (Ketum LMND), Ahmad Jundi Khalifatulah (Ketum KAMMI), Candra Aditya Nugraha (Ketum HIKMAHBUDHI), Riyan Betra Delza (Ketum IMM), I Wayan Darmawan (Ketum KMHDI), dan Mohammad Shofiyulloh Cokro (Ketum PB PMII). Kehadiran mereka menandakan keseriusan menyikapi ajakan dialog dari tokoh senior yang pernah mengenyam pengalaman serupa di jalur aktivisme.

Olahraga, Diskusi Ringan, dan Sarapan Berisi

Aktivitas pagi dimulai pukul 06.30 WIB dengan joging dan jalan santai mengelilingi kawasan GBK. Suasana cair dan penuh tawa sempat mengisi sesi pemanasan dan olahraga ringan. Usai berkeringat, rombongan berpindah ke area sarapan. Di sinilah suasana bertransformasi. Sambil menyantap hidangan pagi, Gus Muhaimin secara natural memimpin diskusi ringan namun mendalam.

“Ini adalah ruang silaturahmi strategis. Kami, para ketum organisasi Cipayung saat ini, sangat membutuhkan pencerahan dan perspektif dari senior seperti Pak Menko yang telah melewati berbagai dinamika serupa, bahkan pada level yang lebih tinggi. Terutama dalam membaca situasi terkini dan merumuskan langkah produktif,” ungkap Shofiyulloh Cokro.

Gus Muhaimin, dalam paparannya, menyoroti beberapa poin krusial. Pertama, pentingnya produktivitas yang terukur di kalangan aktivis Cipayung. “Zaman berubah, tantangan berubah. Aktivisme tidak bisa lagi hanya mengandalkan romantisme masa lalu atau sekadar aksi reaktif. Saatnya fokus pada karya nyata, program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas anggota dan masyarakat,” tegasnya.

Kedua, ia menekankan pembangunan kualitas dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbasis kaderisasi sebagai jantung pergerakan. “Organisasi Cipayung memiliki tradisi kaderisasi yang kuat. Ini aset yang tak ternilai. Namun, kaderisasi itu harus terus diperbarui konten dan metodenya agar relevan. Fokuslah pada pengembangan kapasitas individu kader, baik hard skills maupun soft skills, karakter kepemimpinan, dan wawasan kebangsaan yang komprehensif,” pesan Gus Muhaimin.

Ketiga, dan yang paling ditekankan, adalah tujuan besar: memperkuat basis regenerasi kepemimpinan bangsa. “Organisasi mahasiswa, terutama Cipayung, adalah bengkel utama calon pemimpin bangsa. Kualitas output kaderisasilah yang akan menentukan kualitas kepemimpinan nasional di masa depan. Karena itu, orientasi kerja kalian harus jelas: menyiapkan kader-kader unggul yang siap memikul amanah membangun Indonesia di segala bidang,” ujar Gus Muhaimin dengan penuh semangat.

Komitmen untuk Aksi Nyata

Shofiyulloh Cokro menutup pertemuan dengan menyatakan komitmen bersama. “Pertemuan pagi ini sangat berharga. Insight dan arahan dari Pak Menko Gus Muhaimin menjadi energi segar dan kompas bagi kami. PB PMII bersama seluruh organisasi Cipayung yang hadir berkomitmen untuk segera mentransformasikan diskusi ini menjadi aksi nyata. Fokus kami ke depan adalah memperkuat program kaderisasi yang berorientasi pada kualitas, meningkatkan produktivitas karya yang berdampak, dan pada akhirnya terus menyumbangkan kader terbaik untuk regenerasi kepemimpinan bangsa yang lebih kuat,” pungkas Cokro dengan tegas.

Pertemuan pagi di GBK ini bukan sekadar acara seremonial. Ia menjadi simbol penyatuan visi lintas generasi aktivis Cipayung, dengan semangat yang sama: mempersiapkan pemimpin masa depan Indonesia melalui kaderisasi yang bermutu dan karya yang produktif, menjawab tantangan zaman yang penuh ketidakpastian dengan langkah pasti. Pesan Gus Muhaimin menjadi pengingat sekaligus pendorong: tradisi aktivisme yang kuat harus berbuah pada kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.