Hadiri ASEAN University Student Council Union (AUSCU), PB PMII : Jangan Sampai Indonesia dan Asia Tenggara Ciptakan Lost Generation

JAKARTA- Perwakilan PB PMII Biro Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional menghadiri acara ASEAN University Student Council Union (AUSCU) yang ke-5 pada tanggal 5 - 8 Desember 2021 di Jakarta. Dalam kegiatan ini Brunei Darussalam sebagai pihak penyelenggara kegiatan berharap agar pasca Covid-19 kondisi Regional Asia Tenggara dapat membaik. Lebih dari itu, pemuda sebagai salah satu instrumen penting dalam bernegara juga diharapkan dapat menjadi garda terdepan untuk kemajuan kawasan atau masing-masing negara.

 Dalam kegiatan ini Ketua PB PMII Bidang Hubungan Luar Negeri dan jaringan Internasional Yanju Sahara mendelegasikan anggotanya menilai bahwa “Kegiatan AUSCU ini sangat bermanfaat untuk kita sebagai pemuda. Kegiatan ini menjadi wadah untuk PB PMII melakukan transfer knowledge lintas negara. Kita tidak tahu ada hal inspiratif apa di negara tetangga yang nantinya kita bisa pelajari dan terapkan. Tentu ini satu langkah maju untuk PB PMII mengkonsolidasikan gagasan di pergaulan internasional. “ujar Yanju Sahara

 “Kegiatan ini sangat sesuai dengan kondisi dunia, tema yang diusung yaitu Youth Engagement: Prosperity of ASEAN in the Next-normal ini sangat sesuai dengan keadaan dan memunculkan optimisme. Pandemi covid-19 yang masih tidak diketahui kapan selesainya ini mendorong para pemuda dan seluruh pihak yang berkepentingan harus berinovasi dan memunculkan terobosan.” ungkap Zulfikar.

 Selama kegiatan berlangsung, delegasi Indonesia ini menyoroti persoalan pendidikan di tengah kondisi pandemi. Ia menilai sektor pendidikan ini sangat penting untuk diberikan perhatian lebih. 

 “Pada masa pandemi, dunia pendidikan mendapatkan goncangan hebat. Sebelum 2019 kegiatan belajar mengajar berjalan secara tatap muka, sekarang guru dan murid dipaksa untuk melakukan dengan cara daring. Ini tentu menjadi persoalan yang membutuhkan perhatian besar. Tidak hanya di Indonesia, di negara kawasan Asia Tenggara juga pasti tidak seluruh wilayahnya teraliri listrik dan dapat mengakses internet, terlebih di wilayah yang terpencil. Maka, dalam menghadapi tatanan dunia baru, pentingnya negara-negara ASEAN meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan. Karena pendidikan merupakan akar dari pembangunan sebuah bangsa. ” papar perwakilan PB PMII ini.

 Lebih dari itu, Pria yang akrab disapa Zulfikar ini juga memberikan sorotan apabila permasalahan ini tidak cepat diselesaikan oleh masing-masing negara, tentu akan berdampak buruk terhadap generasi yang akan datang.

 “Permasalahan ini bukan permasalahan yang remeh dan mudah diselesaikan. Pendidikan sebagai basis pertama pertumbuhan generasi harus diselematkan dari potensi bencana lost generation atau generasi yang hilang. Pasalnya, kondisi pandemi ini membuat para siswa dan mahasiswa tidak pernah mengenyam pendidikan lapangan. Ini akan memberikan dampak terhadap gagapnya mereka menghadapi kondisi lapangan atau kahidupan yang nyata,” pungkas anggota Biro Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional PB PMII tersebut.

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *