Ketum PB PMII: Harlah ke-65 Usung Spirit Generasi Hebat, Penggerak Perubahan

Jakarta, 17 April 2025 - Dalam rangka memperingati hari lahir ke-65 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Mohammad Shofiyulloh Cokro, menyampaikan refleksi dan pandangannya terhadap arah gerakan PMII di tengah perubahan global, tantangan demokrasi, serta pentingnya membentuk generasi hebat yang mampu menjadi penggerak perubahan di masa depan. Bertempat di Sekretariat PB PMII, Jalan Salemba Tengah No. 57, wawancara berlangsung dalam suasana hangat dan penuh optimisme akan masa depan pergerakan mahasiswa.

Shofiyulloh menjelaskan PMII saat ini dihadapkan pada lanskap dunia yang sedang mengalami pergeseran kekuasaan dari tatanan unipolar ke multipolar. Ia menyoroti kebangkitan China sebagai kekuatan ekonomi dan teknologi global, serta peran Rusia yang semakin aktif dalam menantang dominasi Barat melalui pendekatan geopolitik yang agresif.

Sementara itu, Amerika Serikat sendiri justru tengah menghadapi krisis politik domestik yang melemahkan perannya sebagai pemimpin dunia. Dalam konteks ini, menurutnya, Indonesia memiliki posisi strategis di tengah tarik-menarik kepentingan global.

“PMII melihat bahwa Indonesia harus mampu memainkan peran aktif, mandiri, dan berdaulat dalam konstelasi global yang terus berubah. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, tapi harus berani mengambil posisi yang berpihak pada perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan,” ujarnya.

Terkait dinamika demokrasi di dalam negeri, Shofiyulloh menilai bahwa demokrasi liberal yang berkembang di Indonesia mengalami tantangan serius. Ia mengkritisi maraknya praktik politik pragmatis dan kooptasi kekuasaan yang menggerus idealisme serta merusak iklim partisipasi publik. 

Dalam ruang gerakan mahasiswa sendiri, ia melihat adanya fragmentasi dan polarisasi yang melemahkan solidaritas serta kesadaran kritis.

“Kita harus jujur mengakui bahwa gerakan mahasiswa saat ini sedang menghadapi krisis identitas. Disinformasi, polarisasi media sosial, dan minimnya ruang diskusi intelektual menjadikan gerakan cenderung reaktif dan kehilangan arah. Ini menjadi tanggung jawab moral kita untuk menghidupkan kembali tradisi intelektual dan keberanian moral dalam menyuarakan kebenaran,” katanya.

Dirinya juga menegaskan bahwa PMII telah terbukti memiliki peran sejarah yang kuat dalam membentuk pemimpin-pemimpin nasional. Banyak tokoh bangsa yang berasal dari rahim PMII, baik di tingkat lokal maupun nasional, yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi nyata untuk Indonesia.

“Ini adalah warisan yang harus terus kita jaga dan lanjutkan. PMII bukan hanya organisasi mahasiswa, tetapi juga institusi kaderisasi yang mencetak pemimpin dengan nilai, kapasitas, dan integritas,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Di usia ke-65 tahun ini, PMII mengangkat semangat “Generasi Hebat, Penggerak Perubahan” sebagai tema besar gerakan. Menurut Shofiyulloh, generasi hebat adalah mereka yang memiliki lima pilar kecerdasan utama: kecerdasan intelektual untuk memahami dan menganalisis realitas secara tajam, kecerdasan spiritual sebagai landasan moral dan etik, kecerdasan emosional untuk memimpin dengan empati, kecerdasan digital untuk mampu beradaptasi dan menguasai teknologi informasi, serta kecerdasan sosial untuk membangun relasi yang inklusif dan produktif di tengah masyarakat yang beragam.

“Kelima kecerdasan ini adalah kunci. Tanpanya, kepemimpinan hanya akan jadi simbol tanpa substansi. Kita ingin mencetak pemimpin yang tidak hanya pintar, tapi juga bijak, peduli, dan visioner,” tegasnya.

Dengan bekal kelima kecerdasan tersebut, Shofiyulloh percaya bahwa kader-kader PMII siap menjadi penggerak perubahan di berbagai sektor kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, hingga politik. Ia menutup wawancara dengan seruan penuh semangat, PMII hadir bukan untuk menjadi bagian dari masalah, tetapi bagian dari solusi.

Menurutnya, generasi hebat adalah mereka yang berani berubah dan mampu mengubah. Itulah amanat sejarah yang harus kita jawab bersama.

"Selamat Hari Lahir ke-65 PMII. Saatnya generasi hebat mengambil peran dan menjadi penggerak perubahan demi Indonesia yang lebih adil, berdaulat, dan berkemajuan," tandasnya.


Ketua Umum PB PMII, Mohammad Shofiyulloh Cokro. Foto: dok. PB PMII.