Ketum PMII terkait Kenaikan BBM: Gaungkan Perlawanan Sampai ke Pelosok Negeri

Jakarta, PMII.ID-Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) terus menyuarakan penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah. Setelah terjun langsung aksi demonstrasi bersama ribuan kader PMII di Istana Negara, Senin (5/9/2022) kemarin, hari ini Ketua Umum PB PMII mengajak seluruh kader PMII dari Sabang sampai Merauke melakukan perlawanan. Hal ini disampaikan langsung Gus Abe, sapaan Ketum PB PMII, di akun facebook miliknya Muhammad Abdullah Syukri, Selasa (6/9/2022).

"Panjang umur perjuangan! Panjang umur pergerakan! PMII menolak kenaikan harga BBM! Salam hormat untuk seluruh kader! Gaungkan perlawanan sampai ke pelosok negeri!," tulis Gus Abe.

Gus Abe menyebut seluruh kader PMII di Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Tanah Papua untuk mengawal kepentingan rakyat. 

"Seluruh kader di Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Tanah Papua! Kita kawal kepentingan Rakyat! Salam Pergerakan!," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, PB PMII melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM di Jakarta dan seluruh daerah di Indonesia. PB PMII menyatakan menolak secara tegas keputusan pemerintah yang menaikan harga BBM. PB PMII mendesak pemerintah agar serius menyelesaikan persoalan mafia BBM dengan menetapkan kebijakan subsidi tepat sasaran dan mendorong pemerintah untuk melibatkan masyarakat ketika proses penyaluran BBM bersubsidi.

Bagi PB PMII, kenaikan harga BBM dengan alasan mengalihkan subsidi, sangat tidak tepat. Kebijakan yang tidak merugikan masyarakat masih bisa dipilih dan digunakan pemerintah untuk menutupi subsidi BBM tersebut.

Salah satu contoh yaitu dengan mengawasi distribusi penerima manfaat BBM bersubsidi, jangan sampai penggunaanya tidak tepat sasaran. Dalam konteks ini, pemerintah harus memberantas mafia BBM bersubsidi yang telah merugikan dan menyengsarakan masyarakat.

Sebagai informasi bahwa pemerintah telah menaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022) lalu, jenis BBM yang mengalami kenaikan antara lain; pertalite yang semula dipatok Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar semula Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter, dan pertamax dari Rp 12.500 menjadi 14.500 per liter. Tingginya kenaikan BBM tersebut berpotensi memunculkan dampak yang lebih buruk, yang  akan merugikan masyarakat menengah ke bawah.

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *