Jakarta, PB PMII-Korps PMII Putri (Kopri) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PB PMII) berkomitmen melakukan akselerasi kaderisasi berbasis dakwah digital. Perkembangan teknologi informasi yang cukup signifikan dapat memudahkan kader-kader perempuan PMII di semua tingkatan untuk mengembangkan metode kaderisasi yang bertumpu pada nilai-nilai dakwah Islam Ahlussunnah wal jamaah.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Kopri PB PMII, Maya Muizatul Lutfillah, saat silaturahim kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (26/10/2021). Pertemuan antara Ketua Umum PBNU dan jajaran Kopri PB PMII masa khidmat 2021-2024 ini membahas berbagai hal dan dilakukan secara tertutup.
“Komitmen kami diantaranya memperkuat narasi kebangsaan. Ini tentu selaras dengan akselerasi kaderisasi berbasis dakwah digital. Sebagai mahasiswa yang berpaham Islam Ahlussunnah wal jamaah seyogianya berkontribusi untuk menekan radikalisme di kalangan mahasiswi,” tutur Maya.
Maya menambahkan, mahasiswi yang belajar di perguruan tinggi berpotensi terpapar radikalisme, bahkan sangat tidak menutup kemungkinan diantara mahasiswa tersebut menjadi pelaku aksi terorisme. Karena itu, dalam kondisi yang serba digital tersebut, kader-kader PMII diharapkan memiliki keterampilan yang mumpuni untuk melawan narasi-narasi agama yang menyesatkan di dunia maya.
Atas dasar itu pula, Maya memandang penting mensinergikan dakwah berisikan penguatan narasi kebangsaan di kalangan milenial, atau dalam hal ini adalah kader PMII Putri. Menurut Maya, selama ini sudah ada perkembangan yang cukup baik terkait pemanfaatan platform digital untuk mengkampanyekan Islam moderat di kalangan perempuan.
“Sebab, kami menyadari di tengah situasi pandemi mayoritas aktivitas lebih banyak di ruang digital. Dalam hal ini objek kami adalah di beberapa perguruan tinggi umum,” ungkap Maya.
Hey Rizki Reply
Wah semangat Kakak kakak kopri keren, semoga menjadi inspirasi para Kopri seluruh PMII se-Indonesia.. Aamiin