Jakarta, PMII.ID-Kunjungan Panglima TNI ke Kantor PBNU langsung mendapat respon positif dari Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB PMII. Pemandangan sejuk tersebut menjadikan Grnerasi muda Nahdliyin khususnya Mahasiswa NU menjadi antusias dalam ikut serta membangun sektor pertahanan non militer Indonesia.
Agenda tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 12 April 2023 di Kantor PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat. Nampak Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama rombongan menemui Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat.
Arsyad selaku Ketua Bidang Pertahanan PB PMII. menyampaikan bahwa pertemuan TNI dan PBNU merupakan pemandangan yang sejuk di tengah ramainya dinamika pertahanan di Indonesia. Hal itu, katanya, menjadi spirit baru bagi kita selaku Nahdliyin, khususnya mahasiswa dan pemuda khususnya kader dan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Arsyad menyebut bahwa pertemuan PBNU dan TNI mendiskusikan masalah pertahanan dan keamanan negara. TNI dan PBNU juga berencana menjalin kerja sama yang akan difokuskan di seluruh daerah di Indonesia. Di antara kerja sama yang didiskusikan yakni program TNI Masuk Desa. Sementara pada bidang pendidikan, TNI akan mendukung program pembinaan kepemimpinan yang sudah berjalan di PBNU. Ini menjadi program strategis untuk ditindaklanjuti oleh sahabat-sahabat PMII sebagai generasi pemegang tongkat estafet kepemimpinan Bangsa.
"Anggota dan kader PMII mayoritas penduduk asli Desa. Juga aktifitas keorganisasian kita yakni Peningkatan Kapasitas SDM dalam rangka kristalisasi generasi penerus kepemimpinan nasional dan ini rutin kita laksanakan di kurang lebih 5115 Rayon PMII seluruh Indonesia,"kata Arsyad.
Arsyad juga menyampaikan bahwa selain pertahanan Militer, Negara kita juga memiliki Sistem Pertahanan Nirmiliter. Elemen Nirmiliter Ini merupakan Ruang strategis keterlibatan Warga Nahdliyin untuk menjadi Bagian dari kekuatan Pertahanan Negara. Sebagai Bagian dari NU, santri, dan Tentara se NUSantara, PB PMII Bidang Pertahanan Siap untuk menjahit kekuatan pertahanan nirmiliter dengan melakukan kaderisasi di 74.961 Desa di seluruh Indonesia.