Oleh:
Fachrurizal
(Ketua Kaderisasi Nasional PB PMII)
وَمَا كَانَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لِيَنۡفِرُوۡا كَآفَّةً ؕ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِنۡ كُلِّ فِرۡقَةٍ مِّنۡهُمۡ طَآٮِٕفَةٌ لِّيَـتَفَقَّهُوۡا فِى الدِّيۡنِ وَ لِيُنۡذِرُوۡا قَوۡمَهُمۡ اِذَا رَجَعُوۡۤا اِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُوۡنَ
(QS. At-Taubah : 122)
"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya."
Secara pribadi saya memiliki dua catatan terhadap ayat diatas:
Pertama, makna "memperdalam pengetahuan agama" diartikan memperdalam pengetahuan tentang kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Hal ini dikarenakan seluruh aktivitas umat manusia--apapun bentuknya, dilaksanakan di dunia sedangkan akhirat adalah tempat perhitungan atas praktek kehidupan (amal) yang dilakukan oleh umat manusia sebelumnya.
Kedua, makna "memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka kembali" diartikan sebagai peran strategis melakukan berbagai pembaharuan atas situasi dan kondisi bangsa dan negara setelah prosesi pembinaan. Hal ini mengacu pada apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para penerus Risalah perjuangannya yang terus melakukan berbagai pembaharuan atas berbagai persoalan yang dihadapi.
Pembelajaran dan pergerakan adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan, dimana pembelajaran yang tidak berorientasi pada pemulihan atas situasi terkini adalah Omong Kosong, dan pergerakan yang dilakukan oleh generasi yang tidak terdidik adalah kehancuran.
Menelaah kaderisasi PMII sebagai ajang pembelajaran "yatafaqqoh fid dien" bagi para kader PMII, sejauh ini ada beberapa persoalan yang ditemukan, utamanya pada komponen strategis dan komponen sistemik, disamping belum adanya Bidang Kaderisasi di setiap level kepengurusan, serta layanan dan sistem kendali kaderisasi yang belum memadai karena yang disebabkan oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal yang masih menghantui.
Wallahua'lam