Bandung, PMII.ID-Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bandung, Jawa Barat memberangkatkan 420 kader ke Kota Solo, Jawa Tengah, untuk mengikuti kegiatan Puncak Harlah PMII ke 63 tahun, Kamis (22/6/2023). Ratusan kader kota kembang tersebut terlihat sangat antusias saat diintruksikan para pimpinan PMII di masing-masing kampusnya.
Ketua Cabang PMII Kota Bandung, Maulana Yusuf, mengatakan, seremonial acara pemberangkatan dilakukan di halaman Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat di Lengkong, Kota Bandung pada Kamis (22/6/2023) malam. Menurut dia, sebelum berangkat, para pengurus cabang bersilaturahim kepada kiai-kiai NU dan melakukan doa bersama untuk keselamatan perjalanan. Begitu pun dengan kader PMII, telah diintruksikan agar meminta doa kepada orang tuanya masing-masing.
Maulana Yusuf berpesan kepada ratusan kadernya, agar senantiasa menjaga kesehatan sehingga bisa turut serta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Harlah PMII yang dipusatkan di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta tersebut.
"Kepada seluruh kader-kader pergerakan, anggota-anggota pergerakan serta bunga-bunga pergerakan yg ada dalam ruang lingkup Kota Bandung senantiasa bisa menjaga kesehatan dan keselamatan mulai dari berangkat hingga kepulangan nanti ke Kota Kembang," ucap Maulana Yusuf.
Sementara itu, menurut Majlis Pembina Cabang PMII Kota Bandung Taufik Nurohim, diharapkan kepada ratusan kader PMII Kota Bandung yang mengikuti kegiatan Puncak Harlah dapat memaknai momentum tersebut dengan penuh suka cita. Taufik menegaskan, adanya pertemuan akbar kader PMII se Indonesia menunjukan bahwa PMII adalah entitas gerakan mahasiswa yang eksis di hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Demikian pula, kata dia, PMII lahir bukan dari sebuah ruang kosong, namun, banyak perjuangan yang dilakukam. Dari mulai terbentknya PMII tahun 1960 hingga saat ini.
"Dengan berkumpulnya seluruh kader PMII di Solo, mari kita buktikan bahwa PMII adalah organisasi yg besar. Mudah mudahan ini menjadi pemantik bagi cabang kedepan. Maka dari itu ketika pulang saat melakukan gerakan massa dalam isu isu kerakyatan minimal harus sama jumlahnya dan semangatnya," tuturnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori