CIANJUR, (PMII.ID)-Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyesalkan aksi kekerasan yang dilakukan orang dekat Bupati Cianjur kepada seorang mahasiswa bernama Alief Irfan pada Senin (25/9/2023).
Perbuatan tidak terpuji oleh orang dekat Bupati Cianjur ini bermula saat Alief mengkritisi umroh gratis yang diselenggarakan pemerintah setempat.
Ketua PC PMII Cianjur Eko Idham mengatakan, aksi kekerasan tersebut merupakan hal yang tidak baik dan menjadi tanda bahwa demokrasi di kabupaten Cianjur masih sangat rendah. Menurutnya, oknum tersebut berani menampar mahasiswa karena merasa memiliki dekengan kuat, sebab pelaku diketahui orang dekat Bupati Cianjur, Herman Suherman.
“Korban mengalami kekerasan fisik. Kami menduga kejadian ini dilakukan secara terencana dan sistematis. Ini bukan soal kekerasan saja, tapi juga tentang nilai kebebasan berpendapat yang dicederai,” katanya.
Eko menuturkan bahwa saat ini korban telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Dia berharap, kasus ini bisa diproses hingga tuntas.
“Apabila pihak berwenang tidak segera mengusut tuntas kasus ini. Pastinya kami PC PMII Cianjur akan menginstruksikan seluruh kader dan anggota PMII Cianjur untuk demonstrasi," tuturnya.
Sementara itu Ketua Bidang Eksternal PC PMII Kabupaten Cianjur Zamzam Bukhori mengatakan, aksi kekerasan tersebut merupakan sebuah bentuk fakta bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur gagal menjaga nilai keamanan kebebasan berekspresi dalam berdemokrasi.
“Kekerasan terhadap orang yang mengkritik, tentu tak bisa dibenarkan apapun dalih dan dalilnya. Saya pikir kejadian ini adalah sebuah bentuk fakta bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur gagal menjaga nilai keamanan kebebasan berekspresi dalam berdemokrasi,” ujar dia.